Kamis, 16 Juni 2011

Lombok, Nusa Tenggara Timur


Selepas ujian semester kedua saya mengikuti program mencari bea siswa dengan menjual buku kesehatan dan kerohanian mengisi liburan selama dua bulan, kami menyebutnya student colporteur.  Dengan beberapa persyaratan yaitu, harus memenuhi target jam kerja penjualan buku dan target penjualan yang telah ditentukan. 
Sudah tentu liburan ini sangat mengasikkan, liburan ke daerah baru yaitu Lombok, Nusa Tenggara Timur, dibiayai dengan usaha jam kerja.  Bila target jam kerja tidak terpenuhi maka uang ongkos yang diberikan dari percetakan harus dikembalikan, dan bila target penjualan tidak terpenuhi maka ongkos pulang kami harus ditanggung sendiri.
Berangkat dari Stasiu Kereta Api Bandung bersama 15 mahasiswa lain yang searah menuju Surabaya.
Dari Surabaya, rombongan berkurang karena sebagian dari mereka ditempatkan di daerah Jawa Timur. 
Kemudian kami melanjutkan perjalan ke Bali, dan saya bersama seorang teman berlatih menjual buku di kota Denpasar dari pintu ke pintu, walaupun tidak semua orang menerima kami tapi itu menjadi modal kami untuk menghadapi tantangan berikutnya di Lombok.
Beberapa hari kemudian kami meninggalkan teman-teman yang mendapat wilayah tugas di Bali menuju Lombok.  Saya bersama dua orang teman dari kampus yang kesemuanya belum memiliki pengalaman untuk menjual buku ditempatkan di wilayah ini demi program beasiswa.
Saya tinggal di daerah Ampenan di rumah penduduk yang berdenominasi sama yaitu Ibu Anna, dia yang hidup sendiri kemudian memperlakukan saya seperti anaknya, perhatian dan kasih sayang diberikan kepada saya.
Kedua teman saya yang lain David dan Trinugroho tinggal di rumah penduduk lain, yang jaraknya agak berjauhan namun setiap hari kami berkumpul di rumah Ibu Anna.  Saya bersama Trinugorho berpasangan sebagai rekan sedangkan David didampingi Ibu Anna untuk menjual buku-buku kesehatan dan kerohanian.
Setelah hampir dua bulan, target penjualan David tercapai, sedangkan saya dan Trinugroho tidak walaupun penjualan kami telah digabungkan namun kami sukses jalan-jalan disana.
Saat lelah ataupun bosan berjalan menawarkan buku ke rumah-rumah maupun kantor-kantor, kami meluangkan waktu untuk menikmati keindahan Pantai Senggigi yang tidak kalah keindahannya dengan Kuta Bali.  Kami pun sempat terpukau dengan keunikan Pantai Kuta di Tanjung An, dengan hamparan bulir pasir putih dengan bentuk bulat-bulat setengah ukuran biji lada.
Sekali kami di bawa oleh teman kami yang bekerja di NGO (Non Government Organitation) untuk melihat wilayah kerjanya juga sekaligus menikmati alam Gunung Rinjani.  Gunung Rinjani adalah gunung ketiga tertinggi di Indonesia setelah Gunung Jayawijaya dan Gunung Kerinci.
Bersama teman yang bernama Jenny Nggebu, salah seorang teman penduduk Lombok, kami pergi sebuah pulau kecil di bagian barat laut Pulau Lombok yaitu pulau Gili Air.  Untuk menuju pelabuhan kecil penyebrangan ke Gili Air, kami harus meliwati hutan di datarang tinggi dan dari situ kita bisa melihat laut yang biru dari kejauhan dikawal oleh monyet-monyet yang jumlahnya cukup banyak sehingga memaksa Jenny menancap gas sepeda motornya lebih kencang lagi.  Dengan menggunakan perahu tradisional bercadik yang berpenumpang kira-kira 15 orang, akhirnya kami sampai di Gili Air yang juga sarat dengan wisatawan asing.  Menikmati pasir putih, pemandangan laut, juga dikejutkan dengan wisatawan-wisatawan asing yang tidak sungkan untuk mandi sinar mata hari tanpa busana.
Aktifitas kami setiap hari minggu adalah pergi ke pantai bersama teman-teman penduduk di sana, bermain kasti atau gala asin, setelah bermain kami menikmati sajian bubur kacang hijau yang telah disediakan oleh ibu-ibu mereka.
Menikmati anugerah Allah melalui pemandangan, teman-teman, dan kesempatan, membuat kami lebih menghargai kehidupan yang telah diberikanNya kepada kami.-1992.
Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan! Pengkhotbah 11:9

Tidak ada komentar:

Posting Komentar