Meninggalkan rasa penat bekerja di kota metropolitan bertepatan dengan menjamurnya organisasi kemanusiaan di Aceh pasca tsunami 2004, maka saya memutuskan untuk bekerja di daerah Serambi Mekah tersebut.
Berawal dari tawaran teman saya, Tuty Kurniasih, yang telah lebih dahulu bekerja di International NGO (Non Government Organitation), salah satu organisasi kemanusiaan internasional yang berasal dari Kanada.
Selain menikmati pengalaman kerja di beberapa NGO Internasional, saya juga memiliki kesempatan untuk melihat, membantu, mendengarkan pengalaman para korban tsunami di sana, juga menikmati pemandangan alam yang sangat indah walaupun telah disapu oleh bencana yang maha dasyat itu.
Di bawah ini adalah gambar-gambar pemandangan Kota Banda Aceh sebulan pasca tsunami.
Gambar-Kapal di atas rumah
Lam Pulo, Banda Aceh
Gambar-Gereja Protestan-GPIB
Jalan Pocut Baren, Banda Aceh
Gambar-Water Tower Banda Aceh
pada tahun 2008 telah dirubuhkan
Tsunami tidak hanya meninggalkan sejarah kelam bagi penduduk Aceh, namun masih menyisakan pemandangan indah yang mengingatkan kita kepada kebesaran Allah.
Di bawah ini adalah gambar Aceh pasca tsunami setelah lebih dari satu tahun.
Gambar-Panorama dari atas bukit Geurutee, Aceh Jaya
Gambar-Di wilayah Benteng Inong Balee, menghadap ke Pelabuhan Laut Malahayati
Gambar-Rumah adat Aceh yang didirikan di atas tanah bekas kediaman Cut Nyak Dien dan Teuku Umar dan di bangun kembali sesuai dengan bentuk aslinya.
Gambar-Pantai Lhok Nga, tempat bermain dan bertamasya
Gambar-Pantai Lhok Nga, tempat bermain dan bertamasya
Gambar-Pantai Krueng Raya
Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya. Mazmur 19:2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar